Skip to main content

Skema Pembekuan Darah #3 Memahami Jalur Ekstrinsik dan Instrinsik

Secara umum proses pembekuan darah melalui tiga jalur. Pertama jalur ekstrinsik, kemudian jalur instrinsik, dan selanjutnya kedua jalur tersebut bergabung menjadi jalur bersama dengan melibatkan faktor F X, F V, PF 3, protrombin dan juga fibrinogen.

Seperti yang sudah kamu baca pada postingan sebelumnya berjudul Skema Pembekuan Darah dalam Biologi yang Wajib Kamu Ketahui. Dimana awal pembekuan darah terjadi ketika trombosit pecah hingga terbentuknya benang-benang fibrin.

Kamus Biologi SMA

Nah, pada jalur ekstrinsik ini diawali masuknya tromboplastin jaringan ke dalam sirkulasi darah. Tromboplastin yang masuk asalnya dari fosfolipoprotein dan membran organel dari sel-sel jaringan yang terganggu (terluka).

Kemudian faktor VII akan mengikat fosfolipid dalam membran sel dan jaringan membentuk faktor VIIa yang merupakan enzim kuat yang mampu mengaktifkan faktor X menjadi Xa bersama dengan kalsium terionisasi. Faktor VII hanya berperan dalam jalur ekstrinsik dan langkah terakhir konversi fibrinogen menjadi fibrin oleh trombin.

Sementara jalur intrinsik terdiri atas fase kontak dan pembentukan kompleks aktivator F X. Kontak antara F.XII dengan permukaan asing seperti serat kolagen akan menyebabkan aktivasi F.XII menjadi F.XIIa. 

Setelah itu F.XIIa dengan kofaktor HMWK akan mengubah prekalikrein menjadi kalikrein, yang akan meningkatkan aktivasi F.XII. 

Tidak hanya itu, kalikrein akan mengaktifkan F.VII menjadi F.VIIa pada jalur ekstrinsik, mengaktifkan plasminogen menjadi plasmin pada sistem fibrinolitik, serta mengubah kininogen menjadi kinin yang berperan dalam reaksi inflamasi. 

Akhirnya, aktivasi F.XII disamping mencetuskan pembekuan darah baik jalur intrinsik maupun jalur ekstrinsik, juga mencetuskan sistem fibrinolitik dan kinin. 

Adapun reaksi selanjutnya pada jalur intrinsik adalah aktivasi F.XI menjadi F.XIa oleh F.XIIa dengan HMWK sebagai kofaktor. F. XIa dengan adanya ion kalsium akan mengubah F.IX menjadi IXa.

Reaksi terakhir pada jalur intrinsik adalah interaksi nonenzimatik antara F.IXa, PF3, F.VIII dan ion kalsium maka reaksi ini akan dipercepat.

Sedangkan untuk jalur bersama mencakup pelepasan dua pasang polipeptida dari setiap molekul fibrinogen. Monomer fibrin yang tersisa kemudian mengalami polimerisasi dengan molekul-molekul monomer lain dan membentuk fibrin. 

Melalui pembentukan ikatan silang kovalen, fibrin yang awalnya gumpalan longgar dari jalinan benang-benang menjadi agregat yang padat dan erat (stabilisasi).

Demikian penjelasan mengenai jalur intrinsik dan ekstrinsik pada proses pembekuan darah. Semoga bermanfaat.

Comment Policy: Untuk mengisi komentar, pertanyaan, dan info lain terkait artikel, silahkan klik tombol di bawah ini.
Buka Komentar
Tutup Komentar