Skip to main content

Cerita Guru Biologi Part #7 Berbekal SMS Menuju Roma

Perjuangan belum usai meski sudah menang dalam perlombaan penelitian. Karena cerita guru biologi pasca lomba akan lebih menantang, menegangkan, sekaligus mengharukan.

Gimana gak tegang. Ada keinginan khusus dari pada siswa untuk bertemu ketua yayasan yang merupakan salah satu tokoh nasional.

Kamus Biologi SMA

Waduh pikirku! Pakai cara apa? Lah wong saya sendiri hanya mampu lihat beliau dari jarak jauh, itupun saat acara-acara tertentu saja.

Tapi, entah kenapa saat itu saya bilang ke mereka: Oke bisa! sembari mikir, gimana ya...

Terus, saya bilang juga. Syaratnya satu, sisakan dana dari juara lomba kemaren untuk menerbitkan karya-karya yang sudah pernah kalian raih agar menjadi sebuah buku.

Kemudian, mereka menyanggupinya.

Disinilah profesi sebagai guru yang merangkap editor freeline mulai bekerja.

Meskipun free ongkos editor, tetapi demi pertemuan mereka dengan tokoh nasional, teruslah lanjut.

....

Akhirnya selang beberapa minggu, buku mereka jadi dan terbit secara mandiri. Setelah fix, barulah saya memberanikan diri untuk SMS langsung ke beliau.

Iya betul, hanya berbekal SMS jam 8 pagi sambil ngopi, lalu jam 10 an beliau menjawab. Alhamdulillah dapat respon baik dan beliau menyanggupi pertemuan dengan mereka.

Ada kawan bertanya: "Kenapa gak pakai jalur normal menghubungi beliau?"

Aku jawab: "Sudah bosss dan hasilnya zonk..ha.ha.."

Memang via SMS itu adalah jalan terakhir. Jalan menuju Roma pakai hp kentang. (bersambung)  

Comment Policy: Untuk mengisi komentar, pertanyaan, dan info lain terkait artikel, silahkan klik tombol di bawah ini.
Buka Komentar
Tutup Komentar