Skema Pembekuan Darah #2 Mekanisme Hemostasis dan Thrombosis
, Juni 27, 2022
Pembahasan skema pembekuan darah tentu tidak lepas dari mekanisme hemostatis dan thrombosis yang membuat pendaraan berhenti. Sebelum membahas lebih lanjut, silahkan baca postingan Skema Pembekuan Darah #1 Fase Awal Sampai Fibrin supaya lebih mudah memahaminya.
Hemostasis adalah proses berhentinya perdarahan secara spontan akibat kerusakan, putus, maupun robeknya pembuluh darah. Ini berbeda dengan thrombosis yang terjadi jika endothelium yang melapisi pembuluh darah rusak maupun hilang.
Pada mekanisme hemostasis mencakup pembekuan darah (koagulasi) dan melibatkan pembuluh darah. Agregasi trombosit serta protein plasma baik yang menyebabkan pembekuan maupun yang melarutkan bekuan.
Mekanisme hemostasis terjadi vasokonstriksi inisial pada pembuluh darah yang mengalami kerusakan, sehingga aliran darah di sebelah distal cedera terganggu.
Adapun hemostasis dan thrombosis ini memiliki 3 fase yang sama, yaitu: (1) Pembekuan pada proses pembentukan agregasi trombosit yang masih awal, masih longgar dan bersifat sementara pada tempat luka.
Kemudian trombosit akan mengikat kolagen pada tempat luka pembuluh darah dan diaktifkan oleh thrombin yang terbentuk dalam kaskade peristiwa koagulasi pada tempat yang sama, atau oleh ADP yang dilepaskan trombosit aktif lainnya.
Pada pengaktifan itulah trombosit akan berubah bentuk dan dengan adanya fibrinogen, trombosit kemudian melakukan proses agregasi untuk membentuk sumbat hemostatik ataupun trombus.
Pada fase kedua (2) terjadi pembentukan jaring atau benang-benang fibrin yang terikat dengan agregat trombosit, sehingga terbentuk sumbatan hemostatik atau trombus yang lebih kuat dan lebih stabil.
Terakhir fase ketiga (3) yaitu proses pelarutan parsial atau total agregat hemostatik atau trombus oleh plasmin.
Demikianlah skema pembekuan darah berikut penjelasan mengenai mekanisme hemostatis dan thrombosis. Semoga bermanfaat.